Bulukumba, 30 Agustus 2024 – Program Studi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Makassar (UNM) sukses mengadakan workshop “Pembuatan Eco-Soap” yang diadakan pada tanggal 26-28 Juli 2024 di Kabupaten Bulukumba. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menyasar guru-guru MGMP IPA di Bulukumba sebagai peserta, dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka dalam penerapan bioteknologi, khususnya dalam memanfaatkan limbah organik menjadi produk ramah lingkungan berupa ecoenzim menjadi eco-soap.
Pemilihan topik eco-soap dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk memperkenalkan aplikasi bioteknologi kepada guru IPA dalam rangka pengembangan P5. Kurikulum merdeka saat ini menuntut penguasaan materi bioteknologi, namun sebagian besar guru di MGMP IPA Bulukumba masih mengalami keterbatasan pemahaman mengenai topik ini. Eco-soap, yang dibuat melalui fermentasi bahan organik menjadi ecoenzim, menjadi contoh nyata penerapan bioteknologi yang relevan dan dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Kegiatan workshop diawali dengan pemaparan materi bioteknologi pembuatan ecoenzim dengan produk lanjutan ecosoap oleh ketua Tim pengabdian Dr. Nurhayani H. Muhiddin, M.Si. didampingi oleh Akhmad Syakur, S.Pd., M.Si. sebagai moderator. Para peserta juga diperlihatkan video proses pembuatan ecoenzim dan ecosoap untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan. Setelah sesi teori, kegiatan dilanjutkan dengan simulasi langsung pembuatan ecosoap, dimana peserta berkesempatan melakukan praktek pembuatan ecosoap di bawah bimbingan anggota tim pengabdian sebagai fasilitator. Kegiatan ditutup dengan evaluasi yang melibatkan tanya jawab untuk mendalami lebih lanjut pemahaman peserta.
Berdasarkan hasil survei, sebanyak 59,1% peserta menyatakan sangat puas dengan pelatihan ini, sementara 31,8% lainnya menyatakan puas, dan 9,1% cukup puas. Tidak ada peserta yang merasa kurang puas atau tidak puas. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan ini sangat efektif dalam memberikan pengetahuan baru dan relevan bagi para guru IPA.
Selain itu, evaluasi juga menunjukkan bahwa 36,4% peserta sangat memahami materi pelatihan, dan 50% lainnya memahami dengan baik. Ini berarti bahwa pelatihan ini berhasil memberikan pemahaman mendalam tentang teknik pembuatan eco-soap dan potensi penggunaannya dalam pembelajaran di sekolah.
Produk ecosoap yang dihasilkan dari workshop ini juga dinilai oleh peserta dari aspek organoleptik, termasuk aroma, warna, kekentalan, kelembapan, tekstur, banyaknya busa, dan kekesatan. Hasil penilaian menunjukkan bahwa aroma, warna, dan tekstur ecosoap mendapatkan nilai tinggi, sementara indikator banyaknya busa cenderung mendapatkan penilaian yang lebih rendah. Hal ini menunjukkan area yang masih perlu perbaikan dalam pengembangan produk selanjutnya.
Para peserta workshop sangat antusias dan berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara berkesinambungan. Mereka menyadari pentingnya menguasai keterampilan dalam mengembangkan produk ramah lingkungan berbasis bioteknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sains di sekolah, memanfaatkan sumber daya lokal, dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Melalui kegiatan seperti ini, Prodi Pendidikan IPA FMIPA UNM berharap dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan kompetensi guru-guru IPA di berbagai sekolah, sehingga dapat menghasilkan generasi yang lebih sadar dan peduli lingkungan melalui pembelajaran sains yang inovatif dan aplikatif.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang rutin dilaksanakan oleh Prodi Pendidikan IPA FMIPA UNM, dengan harapan dapat terus memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam peningkatan kualitas pendidikan dan kesadaran lingkungan.