Seminar Nasional Pendidikan IPA VI 2025 Dorong Integrasi Deep Learning di Kelas Sains

Makassar, Sabtu, 27 September 2025 — Seminar Nasional Pendidikan IPA (Semnas IPA) VI 2025 resmi diselenggarakan hari ini secara daring melalui Zoom Meeting mulai pukul 09.00 WITA. Mengusung tema “Integrasi Deep Learning dalam Pembelajaran IPA,” forum akademik ini menarik antusiasme luas: tercatat 369 peserta dari berbagai daerah dan 60 pemakalah dari beragam universitas yang mempresentasikan hasil riset serta praktik terbaik mereka mengenai pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) khususnya pendekatan deep learning—di pembelajaran sains.

Sejak sesi pembuka, suasana seminar terasa dinamis. Ketua panitia menegaskan bahwa gelombang inovasi AI menuntut guru dan dosen sains untuk mengadopsi pendekatan baru yang lebih adaptif, berbasis data, dan kontekstual. Karena itu, Semnas tahun ini difokuskan pada berbagi strategi konkret penerapan deep learning: mulai dari pengembangan konten dan media pembelajaran yang cerdas, perancangan asesmen adaptif, hingga analitik pembelajaran untuk mendukung umpan balik yang cepat dan personal. Pada sesi paralel, para pemakalah menyorot berbagai studi kasus—seperti penggunaan model visi komputer untuk praktikum virtual, pemodelan prediktif untuk memetakan miskonsepsi konsep sains, otomatisasi penilaian laporan eksperimen, serta integrasi learning analytics untuk memantau perkembangan keterampilan berpikir ilmiah siswa.

Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber utama yang memperkaya diskusi dengan perspektif riset dan implementasi lapangan, yakni Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si. (Universitas Pakuan), Arif Widyatmoko, S.Pd., M.Pd., Ph.D. (Universitas Negeri Semarang), dan Dr. Khaeruddin, S.Pd., M.Pd. (Universitas Negeri Makassar). Ketiganya memaparkan perkembangan mutakhir deep learning di ranah pendidikan sains, peluang integrasi di kurikulum sekolah dan perguruan tinggi, serta panduan praktis untuk mengelola isu etika, keamanan data, dan bias algoritma saat teknologi AI digunakan di kelas. Paparan kunci ini menegaskan bahwa teknologi hanya akan berdampak bila didesain selaras dengan tujuan pembelajaran, didukung literasi data pendidik, serta diuji melalui evaluasi yang valid dan reliabel.

Dukungan institusional juga tampak kuat. Prof. Drs. Suwardi Annas, M.Si., Ph.D. (Dekan FMIPA UNM) yang menyoroti urgensi peningkatan kapasitas guru/dosen dalam merancang pembelajaran berbasis AI. Sementara itu, Dr. Hj. Ramlawati, M.Si. (Ketua Jurusan Pendidikan IPA FMIPA UNM) menggarisbawahi peran Semnas sebagai ruang temu untuk berbagi praktik baik, menyinergikan riset, dan menautkan kebutuhan sekolah dengan inovasi perguruan tinggi.

Dengan kehadiran ratusan peserta dan puluhan pemakalah, Seminar Nasional Pendidikan IPA VI 2025 hari ini meneguhkan komitmen komunitas pendidikan sains untuk menghadirkan pembelajaran yang lebih imersif, adil, dan relevan dengan kebutuhan zaman. Diharapkan, hasil-hasil seminar segera ditindaklanjuti di ruang kelas—mendorong siswa tidak hanya memahami konsep sains, tetapi juga mahir memanfaatkan teknologi cerdas secara kritis, etis, dan kreatif.

Translate »