Gowa Sulawesi Selatan – Salah satu kesulitan yang dihadapi sebagian besar guru-guru di SMA-MA adalah mengenalkan DNA pada peserta didik di sekolah. Hal berkaitan dengan pemahaman bahwa untuk menunjukkan DNA melalui kegiatan praktikum adalah sulitnya mengakses peralatan canggih dan bahan yang sangat mahal dalam mengisolasi DNA. Hal ini mendorong dilakukan pelatihan pengenalan bioteknologi dengan materi isolasi DNA.
Kegiatan pengabdian masyarakat kali ini dilakukan oleh tim yang diketuai oleh Dr. Alimuddin Ali dengan beberapa anggota tim antara lain: Prof. Dr. Ir. Hilda Karim, MP, Dr. Siti Fatma Hiola, M.Si dari jurusan Biologi FMIPA UNM dan mahasiswa jurusan Biologi yang turut dilibatkan. Kegiatan ini dilakukan untuk memberi pemahaman dan keterampilan kepada masyarakat khususnya guru SMA dan MA se kabupaten Gowa. Selain itu kegiatan ini bertujuan mendukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam membangun profesionalitas guru dalam memahami substansi materi khususnya bioteknologi. Hal ini dikemukakan oleh Dr. Alimuddin Ali selaku Koordinator Pengabdian Masyarakat dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan tersebut. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini sendiri dilakukan bekerjasama dengan guru-guru MGMP Kabupaten Gowa. Kegiatan ini melibatkan guru mata pelajaran Biologi. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan meliputi: pemberian teori dan pelatihan ekstraksi DNA bunga tanaman.
Dalam kesempatan yang sama, guru-guru yang terlibat dalam kegiatan pelatihan ini menyampaikan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat dari dosen UNM ini memberikan manfaat besar terutama dalam memberi pemahaman mengenai DNA serta cara membuktikan wujudnya pada mahluk hidup khususnya tanaman.”Kegiatan pelatihan tersebut direspons secara positif oleh peserta yang ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan dari peserta selama kegiatan tersebut berlangsung. Pada akhir kegiatan para peserta masih terlihat berdiskusi dengan tim terkait dengan tindak lanjut kegiatan serupa terkait dengan beberapa materi bidang studi yang masih sulit dilakukan praktikum oleh guru-guru karena terbatasnya pemahaman praktikum dengan bahan yang mudah didapat dan murah.
Gambar 1. Kegiatan pelatihan isolasi DNA pada guru Biologi, Kabupaten Gowa, Sul-Sel